Rabu, 03 Agustus 2011

Aku hanya Menunda

Seminggu menjauh dari semua rutinitas, untuk sekadar melihat kedua jalan ini dari jauh agar terlihat lebih jelas. Aku mencintai keduanya, bahagia di kanan, bahagia di kiri. Tapi aku hanya punya satu tubuh dan dua kali yang harus melangkah beriringan di satu jalan saja. Karena satu kakiku masih lemah untuk membiarkan satunya berjalan di kanan dan satunya di kiri. Bukan karena tak ada keyakinan, hanya tak ingin jatuh di kedua atau salah satu jalan, lalu limbung menimpa orang lain dan membuat kami sama-sama jatuh dan terluka. Jika aku lebih memili satu jalan di kanan bukan berarti jalan kiriku tidak kuinginkan. Aku memutuskan untuk menggunakan kedua tangan ini menemani langkahku di satu jalan yang kupilih, menyingkirkan kerikil tajam di depan kakiku di jalan yang belum pasti ini. Aku tidak mengandaskankan mimpi, hanya menundanya, mengumpulkan kekuatan untuk bisa melangkah di kedua jalan dengan satu tubuh yang kuat, tanpa perlu takut limbung dan terjatuh.

Maaf, meski belum final, sepertinya keputusan ini tak bisa kuambil dengan lebih dulu bertanya padamu. Seluruhnya Kau memilikiku, dan kuharap apa yang kuambil adalah jalan yang juga Kau rasa baik. Dari dulu aku tak ingin bertanya, sebab Kau lebih kerap diam, atau mungkin terlalu lirih, atau bahkan telingaku yang terlalu tuli. Tapi sesungguhnya aku takut bertanya karena takut hanya membuatku tak melakukan yang Kau katakan.

Mungkin beberapa hari ini akan kulalui dengan kebimbangan. Kuharap, ketika tiba saatnya aku mengambil keputusan final, Kau tersenyum padaku, menggenggam hati dan pikiranku, merestui apa yang kulakukan dan meluruskan jalanku jika ternyata Kau pikir ini tidak baik untukku, untuk mereka, dan untuk kita.

Salam cinta pada sumber kebahagianku

0 komentar:

Posting Komentar

 

blogger templates | Make Money Online